ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA PEKERJAAN BEKISTING TRADISIONAL DENGAN BEKISTING SEMI SISTEM PADA PROYEK VILLA AQUAMARINE CANGGU
Abstract
Struktur bangunan gedung dewasa ini lebih didominasi oleh beton berupa beton bertulang. Untuk membentuk beton sesuai dengan yang diinginkan diperlukan cetakan beton. Cetakan beton itulah yang kemudian dikenal sebagai bekisting. Seiring berjalannya waktu, harga material bangunan semakin naik. Pihak perencana harus dapat mencari alternatif lain dalam pelaksanaan konstruksi agar proyek tetap berjalan sesuai dengan efisien dari segi biaya tanpa mengurangi mutu dalam pelaksanaanya. Pada beberapa elemen bangunan villa ada yang memiliki biaya besar salah satunya yaitu pada bekisting tradisional. Bekisting Semi Sistem sebagai salah satu alternatif pengganti dari bekisting kayu dapat memungkinkan mengurangi terjadinya waste material karena dapat digunakan berulang kali sesuai kebutuhan dan dapat dijadikan investasi bagi penyedia jasa konstruksi untuk dapat digunakan pada proyek selanjutnya. Metode Deskriptif Komparatif digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis metode pelaksanaan pekerjaan struktur dengan bekisting tradisional dengan semi sistem terhadap biaya. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat dilihat bahwa besar biaya keseluruhan pekerjaan bekisting tradisional kolom dan balok sebesar Rp 29.481.358,00 dan besar keseluruhan biaya pekerjaan bekisting kolom dan balok semi sistem sebesar Rp 53.945.784,00. Selisih biaya dari penggunaan bekisting tradisional dan bekisting semi sistem sebesar Rp 24.464.426,00. Akan tetapi jika penggunaan berapa kali pakai menggunakan bekisting semi sistem memperlihatkan lebih ekonomis dibandingkan dengan bekisting tradisional baik untuk pekerjaan kolom maupun balok.