ANALISIS KERUSAKAN, PROGRAM PENANGANAN, DAN ESTIMASI BIAYA REHABILITASI JEMBATAN KUTAI LAMA DENGAN BRIDGE MANAGEMENT SYSTEM
Abstract
Jembatan Kutai Lama merupakan infrastruktur vital yang menghubungkan Desa Kutai Lama dengan wilayah sekitarnya. Jembatan tersebut sudah beroperasi sekitar 15 tahun. Seiring waktu, berbagai bentuk kerusakan terjadi pada elemen jembatan, seperti retak pada struktur beton, korosi pada rangka baja, serta sistem drainase yang tersumbat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi jembatan, merancang program penanganan, serta mengestimasi biaya rehabilitasi dan pemeliharaan menggunakan Bridge Management System (BMS) yaitu sebuah sistem manajemen yang dikembangkan khusus untuk mengelola jembatan. Tujuan utama dari BMS adalah untuk menyusun agenda, melaksanakan tindakan perawatan, dan melakukan pemantauan secara berkala terhadap kondisi jembatan sehingga didapatkan sebuah program perawatan jembatan sesuai dengan kerusakan yang terjadi. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui survei lapangan dan analisis dokumen teknis yang dikumpulkan dari hasil survey lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi beberapa elemen jembatan mengalami kerusakan sedang hingga berat, sehingga diperlukan tindakan pemeliharaan rutin, berkala, serta rehabilitasi. Metode perawatan tersebut akan ditentukan berdasarkan tingkat keparahan dari kerusakan yang ada. Untuk pelaksanaan program perawatan tersebut dibutuhkan estimasi biaya perbaikan berdasarkan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Bina Marga 2023 menunjukkan total anggaran sebesar Rp7.879.754.000,00 (tujuh milyar delapan ratus tujuh puluh sembilan juta tujuh ratus lima puluh empat ribu rupiah). Program perawatan jembatan tersebut diharapkan mampu mempertahankan umur rencana (UR) jembatan sesuai perencanaan yang dibuat. Rekomendasi penanganan yang diusulkan mencakup perbaikan elemen beton dengan injeksi epoksi, pengecatan ulang struktur baja, serta penggantian elemen yang rusak. Dengan implementasi program pemeliharaan yang efektif, diharapkan umur layanan jembatan dapat diperpanjang dan keselamatan pengguna tetap terjaga.